TERAS MEMPAWAH – Pernah dengar atau melihat langsung Organic Coastal Defence atau OCD?Jika belum, maka wajib nih buat kamu kepoin terobosan baru perlindungan pesisir pantai yang tengah diujicobakan di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Sejak beberapa waktu terakhir, ada pemandangan tak biasa terlihat di pesisir pantai bagian utara Kabupaten Mempawah, tepatnya di Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir.
Baca juga : Organisasi Internasional Landesa Dukung Pengelolaan Mangrove di Mempawah
Disana ada banyak kotak-kotak kayu yang berisikan pohon mangrove, serta ada sekitar 115 meter bambu yang dipasang ditepian pesisir yang dipenuhi lumpur. Bangunan yang tak biasa tersebut diketahui adalah OCD.
Sebagai informasi, OCD adalah sebuah bangunan organik pengaman pantai yang terdiri dari 2 struktur bangunan, yaitu; Break Water (Pemecah Ombak) serta Mud Trap (Perangkap Lumpur).
Raja Fajar Azansyah, Ketua Mempawah Mangrove Conservation (MMC) menjelaskan, OCD merupakan inovasi bangunan pengaman yang sedang dikembangkan pihaknya bersama Lab Terpadu Universitas Tanjungpura Pontianak.
Ia melanjutkan, OCD lahir dari tingginya kegagalan saat penanaman mangrove, terutama disaat akhir tahun, ketika ombak sangat tinggi sehingga dapat menggerus lumpur di lokasi mangrove ditanam.
“Padahal kondisi mangrove sudah besar berusia 8-10 bulan penanaman. Namun, karena lumpur tempat mangrove tersebut tumbuh tergerus ombak, terjadilah kegagalan penanaman,” ungkap Fajar sapaan akrabnya, Minggu 25 September 2022.
Dilatarbelakangi kenyataan tersebut, imbuh pria yang juga menjabat Staf Ahli Bupati Mempawah Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, maka lahirlah ide bangunan pengaman pantai ini.
Selanjutnya pada tahun 2021 yang lalu, ia dan rekan-rekan penggiat lingkungan berdiskusi dengan dosen-dosen Universitas Tanjungpura Pontianak, perihal kondisi existing pesisir Kalbar, khususnya Kabupaten Mempawah yang beberapa tahun terakhir.